Mata Kuliah : EKONOMI KOPERASI
Tugas 5
EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI SISI ANGGOTA
A.
Efek-Efek Ekonomis Koperasi
Salah satu
hubungan penting yang harus dilakukan koperasi adalah dengan para anggotanya,
yang kedudukannya sebagi pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.Motivasi
ekonomi anggota sebagi pemilik akan mempersoalkan dana (simpanan-simpanan) yang
telah di serahkannya, apakah menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota
sebagai pengguna akan mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan
barang-jasa, menguntungkan tidak nya pelayanan koperasi dibandingkan penjual
/pembeli di luar koperasi.
Pada dasarnya setiap anggota akan berpartisipasi dalam
kegiatan pelayanan perusahaan koperasi:
1.
Jika
kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhannya
2.
Jika
pelayanan itu di tawarkan dengan harga, mutu atau syarat-syarat yang lebih
menguntungkan di banding yang di perolehnya dari pihak-pihak lain di luar
koperasi.
B.
Efek Harga dan EfeK Biaya
Partisipasi
anggota menentukan keberhasilan koperasi. Sedangkan tingkat partisipasi anggota
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu besarnya nilai manfaat peayanan koperasi
secara utilitarian maupun normatif. Motivasi utilitaria sejalan dengan
kemanfaatan ekonomis. Kemanfaatan ekonomis yang dimaksud adalah insentif berupa
pelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atau adanya
pengurangan biaya dan atau diperolehnya harga yang menguntungkan serta
penerimaan bagian dari keuntungan (SHU) baik secara tunai maupun dalam bentuk
barang.
Bila
dilihat dari peranan anggota dalam koperasi yang begitu dominan, maka setiap
harga yang ditetapkan koperasi harus dibedakan antara harga untuk anggota
dengan harga untuk non anggota. Perbedaan ini mengharuskan daya analisis yang
lebih tajam dalam melihat peranan koperasi dalam pasar yang bersaing.
C.
Analisis Hubungan Efek Ekonomis dengan Keberhasilan Koperasi
Dalam badan usaha koperasi, laba
(profit) bukanlah satu-satunya yang dikejar oleh manajemen, melainkan juga
aspek pelayanan (benefit oriented). Ditinjau dari konsep koperasi, fungsi laba
bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi
anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya
semakin tinggi manfaat yang diterima oleh anggota.
Keberhasilan koperasi di tentukan
oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan sangat erat dengan
efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang didapat oleh anggota tersebut.
D.
Penyajian dan Analisis Neraca Pelayanan
Di sebabkan oleh perubahan kebutuhan
dari para anggota dan perubahan lingkungan koperasi, terutama tantangan -
tantangan kompetitif, pelayanan koperasi terhadap anggota harus secara kontinu
disesuaikan.
Ada dua faktor utama yang
mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya :
·
Adanya
tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama organisasi non koperasi).
·
Perubahan
kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban. Perubahan kebutuhan
ini akan menentukan pola kebutuhan anggota dalam mengkonsumsi produk-produk
yang di tawarkan oleh koperasi.
Bila koperasi mampu memberikan
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota yang lebih besar dari pada
pesaingnya, maka tingkat partisipasi anggota terhadap koperasinya akan
meningkat. Untuk meningkatkan pelayanan, koperasi memerlukan informasi-informasi
yang datang terutama dari anggota koperasi.
Salah satu hubungan penting yang
harus dilakukan koperasi adalah dengan para anggotanya, yang kedudukannya
sebagi pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
Motivasi ekonomi anggota sebagi
pemilik akan mempersoalkan dana (simpanan-simpanan) yang telah di serahkannya,
apakah menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai pengguna akan
mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang-jasa, menguntungkan
tidaknya pelayanan koperasi dibandingkan penjual /pembeli di luar koperasi.
Pada
dasarnya setiap anggota akan berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan perusahaan
koperasi:
-
Jika
kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhannya
-
Jika
pelayanan itu di tawarkan dengan harga, mutu atau syarat-syarat yang lebih
menguntungkan di banding yang di perolehnya dari pihak-pihak lain di luar
koperasi.
Tugas 6
EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI SISI PERUSAHAAN
A.
Efisiensi Perusahaan Koperasi
Tidak dapat di pungkiri bahwa
koperasi adalah badan usaha yang kelahirannya di landasi oleh fikiran sebagai
usaha kumpulan orang-orang bukan kumpulan modal. Oleh karena itu koperasi tidak
boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya
melayani anggota.
·
Ukuran
kemanfaatan ekonomis adalah adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya
dihubungkan dengan teori efisiensi, efektivitas serta waktu terjadinya
transaksi atau di perolehnya manfaat ekonomi.
·
Efesiensi
adalah : penghematan input yang di ukur dengan cara membandingkan input
anggaran atau seharusnya (Ia) dengan input realisasi atau sesungguhnya (Is),
jika Is < Ia di sebut (Efisien).
Dihubungkan dengan waktu terjadinya
transaksi/diperolehnya manfaat ekonomi oleh anggota dapat dibagi menjadi dua
jenis manfaat ekonomi yaitu :
- Manfaat ekonomi langsung (MEL) : MEL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung di peroleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan koperasinya.
- Manfaat ekonomi tidak langsung (METL) : METL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi di peroleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan/pertanggungjawaban pengurus & pengawas, yakni penerimaan SHU anggota.
•
Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang di terima anggota dapat di hitung
dengan cara sebagai berikut :
TME =
MEL + METL
MEN =
(MEL + METL) – BA
• Bagi
suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha
(multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat di hitung dengan
cara sebagai berikut :
MEL =
EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPU
METL =
SHUa
Efisiensi
Perusahaan / Badan Usaha Koperasi :
1.
Tingkat
efisiensi biaya pelayanan BU ke anggota
(TEBP) =
Realisasi Biaya pelayanan Anggaran biaya pelayanan= Jika TEBP < 1 berarti
efisien biaya pelayanan BU ke anggota
2.
Tingkat
efisiensi biaya usaha ke bukan anggota
(TEBU) =
Realisasi biaya usahaAnggaran biaya usahaJika TEBU < 1 berarti efisien biaya
usaha.
B.
Efektivitas Koperasi
Efektivitas adalah pencapaian target
output yang di ukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya
(Oa), dengan output realisasi atau sungguhnya (Os), jika Os > Oa di
sebutefektif.
Rumus
perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) :
EvK=
Realisasi SHUk + Realisasi MEL
Anggaran
SHUk + Anggaran MEL = Jika EvK >1, berarti efektif
Organisasi ekonomi yang memiliki
keharusan menangani usaha berdasarkan prinsip efisiensi, efektivitas dan
produktivitas. Prinsip efisiensi dan efektivitas untuk mewujudkan produktivitas
yang tinggi harus dipadukan dengan optimasi pelayanan dan kesejahteraan
mengenai bagaimana dan apa ukuran efektivitas yang setepatnya. Oleh sebab itu,
sampai saat ini mengukur efektivitas organisasi atau badan usaha lain sangat
sederhana dibandingkan dengan mengukur efektivitas koperasi.
Organisasi koperasi tidak saja
semata berkenaan dengan aspek ekonomi melainkan juga akan berkenaan dengan
aspek sosialnya. Akan tetapi sebagai konsekuensi logis dari kondisi koperasi
yang selalu dalam keadaan bersaing dengan organisasi lain untuk mendapatkan
sumber daya maka merumuskan keberhasilan merupakan hal yang penting.
·
Efektivitas
adalah pencapaian target output yang di ukur dengan cara membandingkan output
anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sungguhnya (Os),
jika Os > Oa di sebut efektif.
·
Rumus
perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) :
EvK=
Realisasi SHUk + Realisasi MEL
Anggaran
SHUk + Anggaran MEL
= Jika
EvK >1, berarti efektif
C.
Produktivitas Koperasi
Produktivitas dapat digambarkan
dalam dua pengertian yaitu secara teknis dan finansial. Pengertian
produktivitas secara teknis adalah pengefesiensian produksi terutama dalam
pemakaian ilmu dan teknologi. Sedangkan pengertian produktivitas secara
finansial adalah pengukuran produktivitas atas output dan input yang telah
dikuantifikasi. Suatu perusahaan industri merupakan unit proses yang mengolah
sumber daya (input) menjadi output dengan suatu transformasi tertentu. Dalam
proses inilah terjadi penambahan nilai lebih jika dibandingkan sebelum proses.
Produktivitas
Koperasi :
Efisiensi penggunaan sumber-sumber
organisasi, ukuran sejauh mana koperasi menggunakan sumber daya dan dana untuk
memperoleh pendapatan atau meraih benefit ekonomi dan sosial
Pertumbuhan
Koperasi :
Pertumbuhan yaitu adanya peningkatan
kuantitas asset usaha, jasa, perolehan pendapatan dan lain-lain.
Pertumbuhan absolut, peningkatan
aktual total asset, volume transaksi, modal sendiri, sisahasil usaha (SHU) dan
partisipasi anggota.Pertumbuhan relatif, pertumbuhan riil asset yangterjadi
karena pertumbuhan aktual melampaui pertumbuhan yang disebabkan inflasi serta penerimaan
sosial yang lebih tinggi.
Pertumbuhan
yang perlu dipertimbangkan :
·
Pertumbuhan
minimum, biaya operasi meningkat setiap tahun paling tidak sebesar tingkat
inflasi, atau pertumbuhan asset ekuivalen dengan pertumbuhan biaya operasi.
·
Pertumbuhan
berimbang, pertumbuhan yang merata antara pinjaman dan simpanan anggota.
Ketidakseimbangan
pertumbuhan mengakibatkan :
-
Kekosongan
likuiditas
-
Peningkatan
pinjaman
-
Biaya
tinggi dari modal (cost of capital)
-
Penurunan
benefit ekonomi dan social
-
Penurunan
dalam rasio modal sendiri
-
Penurunan
penerimaan social
Contoh :
Produktivitas
Koperasi
Produktivitas adalah pencapaian
target output (O) atas input yang digunakan (I), jika (O>1) di sebut
produktif. Rumus perhitungan Produktivitas Perusahaan Koperasi
PPK =
SHUk x 100 % (1) Modal koperasi
PPK =
Laba bersih dr usaha dgn non anggota x 100% (2) Modal koperasi :
- Setiap Rp.1,00 Modal koperasi menghasilkan SHU sebesar Rp…..
- Setiap Rp.1,00 modal koperasi menghasilkan laba bersih dari usaha dengan non anggota sebesar Rp….
D.
Analisis Laporan Koperasi
Analisis Laporan Koperasi merupakan
bagian dari laporan pertanggung jawaban pengurus tentang tata kehidupan
koperasi. Laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu alat
evaluasi kemajuan koperasi. Laporan Keuangan Koperasi berisi :
1.
Neraca
2.
Perhitungan
hasil usaha (income statement)
3.
Laporan
arus kas (cash flow)
4.
Catatan
atas laporan keuangan
5.
Laporan
perubahan kekayaan bersih sbg laporan keuangan tambahan.
a)
Perhitungan
hasil usaha pada koperasi harus dapat menunjukkan usaha yang berasal dari
anggota dan bukan anggota. Alokasi pendapatan dan beban kepada anggota dan
bukan anggota pada perhitungan hasil usaha berdasarkan perbandingan manfaat
yang di terima oleh anggota dan bukan anggota.
b)
Laporan
koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi.
Dalam hal terjadi penggabungan dua atau lebih koperasi menjadi satu badan hukum
koperasi, maka dalam penggabungan tersebut perlu memperhatikan nilai aktiva
bersih yang riil dan bilamana perlu melakukan penilaian kembali. Dalam hal
operasi mempunyai perusahaan dan unit-unit usaha yang berada di bawah satu
pengelolaan, maka di susun laporan keuangan konsolidasi atau laporan keuangan
gabungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar